JEPARA, tribunjepara.com – Pj. Bupati Jepara bersama dengan Forkompimda, Stackholder terkait serta ratusan masyarakat nelayan laksanakan upacara seremonial tradisi larungan sesaji berupa kepala kerbau dan 25 ubarampe-nya. Tradisi digelar di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujungbatu, Rabu 17/4/.
Tampil sebagai pembuka, tari Sernimi oleh anak nelayan yang diiringi Muaraja Percusion.Tari Termuni merupakan tarian khas nelayan Jepara. AcaraLomban Jepara telah menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Indonesia sejak tahun 2020 bersama Perang Obor Tegalsambi dan Jumbul Tulakan.
Edy Supriyanta Pj Bupati Jepara usai Pelarungan mengucapkan rasa bersyukur karena prosesi pelaksanaan Pelarungan Kepala Kerbau yang diikuti 200 kapal nelayan ditengah laut berjalan lancar.
” Tradisi Budaya ini tetap bertahan dari tahun ke tahun. Kita bersyukur setelah satu bulan penuh kita berpuasa, Kita juga harus bersyukur dan berdoa bersama sama agar masyarakat nelayan kedepannya semakin bertambah Rezekinya,” ucapnya di Dermaga Pantai Kartini.
Sementara itu Haizul Maarif Ketua DPRD Kab. Jepara mengapresiasi kegiatan tradisi budaya lomban yang dilaksanakan.
” Atas nama DPRD mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Lomban yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata, ini merupakan kearifan lokal dan tradisi yang harus tetap dilestarikan tiap tahun nya,” terangnya.
Ditempat yang sama, Heru Kadisparbud Kab Jepara Moh Eko mengatakan seluruh prosesi Pelarungan sudah dilaksanakan. “Alhamdulillah Pagi hari ini hampir 300 kapal nelayan mengikuti prosesi tradisi Lomban Pelarungan Kepala Kerbau di laut,” ucapnya.
Ia menambahkan, Untuk tradisi kupat lepet tahun ini tidak dilaksanakan karena keterbatasan dana, Berharap tahun depan di tahun 2025 kembali dapat memeriahkan dan melaksanakan kegiatan kupat lepet dan beberapa kegiatan lainnya.
@once