Pecangaan, tribunjepara.com – Jembatan penghubung jalan alternative antara kecamatan kedung dan kecamatan pecangaan ambrol kamis 4 januari saat hujan deras. menyebabkan terputusnya akses jalan tersebut. Jembatan terletak di desa ngeling kecamatan pecangaan.
S Karnanejeng Camat Pecangaan didampingi Mohamad Bachri Petinggi Desa Ngeling terkait jembatan ambruk di wilayahnya menyampaikan, jembatan tersebut adalah jalan penghubung alternative antara kecamatan kedung dan pecangaan.
” Kami berharap agar segera ada penanganan dari Pemerintah Kabupaten, terutama untuk segera mengangkat matrial yang saat ini menutupi akses jalan air, sehingga jika tidak segera diangkat, dikhawatirkan jika ada hujan deras, air akan menguap ke persawahan yang berada disekitarnya,” ucapnya di balai desa ngeling rabu 10/1.
Jalan alternative tersebut menghubungkan dengan Jalan Usaha Tani (JUT) dan sangat membantu masyarakat, terutama para petani yang berangkat ke sawah.
Dengan lugas Karnanejeng melanjutkan, sebenarnya masyarakat ada keinginan dan inisiatif untuk mengangkat matrial namun karena milik Pemkab dan takut ada hal hal yang tidak diinginkan terkait aset pemda, jadi tidak berani.
” Kondisinya dilapangan memang harus menggunakan alat berat karena cor corannya jembatan separuh masih utuh,” pungkas Karnanejeng.
Sementara itu Ary Bachtiar Kepala Dinas PUPR melalui pesan singkat seluler menyampaikan, terkait dengan pembangunan kembali jembatan yang ambrol di desa ngeling, sedang dibuat Detailed Engineering Design (DED) dan masih digambar untuk selanjutnya dihitung kebutuhan biayanya.
” Rencana jembatan akan dibangun dengan panjang 7 meter dan lebar 6 m,” kata Ary Bachtiar.
Ia menambahkan, Jembatannya sudah tua, dan pondasi serta abutment terkikis oleh aliran deras sungai sehingga menyebabkan ambrol,” tandasnya.
@once
