HomeSeputar JeparaTanggul Sungai Jebol, Camat Mayong Monitoring ke Desa

Tanggul Sungai Jebol, Camat Mayong Monitoring ke Desa

MAYONG, TRIBUNJEPARA.COM – Camat Mayong Umrotun didampingi mantri wilayah mayong Jazeri melihat kondisi tanggul sungai jebol di desa sengon bugel yang mengakibatkan air merendam 4 desa terutama merendam persawahan, ditambah curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari di kabupaten jepara, Sabtu 16/3 di wilayah kecamatan mayong.

Banjir yang berada di desa sengon bugel sebabkan tanggul sungai jebol ditambah curah hujan tinggi menyebabkan desa desa dibawahnya terkena imbas, seperti desa kuanyar, desa Plang dan desa paren. Untuk desa paren, banjir bukan hanya terkena persawahan dan tanaman padi berumur 2 bulan, namun air juga menggenangi balai desa hingga selutut orang dewasa.

Umrotun Camat Mayong dalam monitoringnya kedesa desa terdampak banjir sangat prihatin dan mencari solusi bersama mantri wilayah mayong agar tanggul sungai dapat diatasi dan normalisasi sungai dapat dilakukan.
” Kami sangat prihatin tentunya, dan berupaya berkoordinasi dengan Pemkab Jepara agar dapat solusi terutama dengan BPWS agar dapat melakukan normalisasi sungai, mulai dari sengon bugel hingga ke desa paren,” terangnya.

Menurut informasi masyarakat, tanggul sungai jebol karena sudah terkikis disebabkan sudah lama serta di sengon bugel tempat air resapan sudah semakin berkurang, hingga ketika curah hujan tinggi air akan naik dan cepat turun kedesa dibawahnya.

Sementara itu Jazeri mantri wilayah mayong terkait jebolnya tanggul sungai disengon bugel akan mengusulkan normalisasi terutama menormalisasikan sungai tersebut.

” Jika sungai sengon dinormalisasi sangat mengurangi debit air dari persawahan masuk ke sungai sengon, harus  secepatnya di normalisasi. Jadi semua hambatan yang ada harus di normalisasi, dikarenakan sungai nya sudah dangkal,” ucapnya.

Ditempat berbeda, Marjono Petinggi Desa Paren Kecamatan Mayong banjir yang selalu terjadi sangat memprihatinkan terutama masyarakat warga desa.
” Seharusnya tanaman padi sudah persiapan panen, memasuki usia 2 bulan, malah tergenang banjir,” keluh Marjono.

Diakui Marjono, dirinya sangat mengkhawatirkan gagal panen yang terjadi kepada masyarakat petani, memohon kepada Pemerintahan Kabupaten Jepara, dan Pemerintah Provinsi, dapat membantu warga desa paren dan desa sekitar.
” Paling tidak dibantu dengan benih padi atau bantuan logistik,” imbuhnya.
@once

- Advertisement -

spot_img