tribunjepara.com – Setelah dihantam selama 2 tahun (2019 -2021) Pendemi Covid – 19, Yang menyebabkan semua sektor Lumpuh total, Kini Sektor Pariwisata di kabupaten Jepara mulai berangsur membaik, Walaupun tingkat kunjungan wisatawan belum terlalu signifikan, Karena masih adanya pembatasan dari wisatawan asing yang berkunjung sesuai kebijakan negara masing masing wisatawan.
Kabupaten Jepara mempunyai geografis garis pantai dan kepulauan yang indah sehingga ditetapkan menjadi kawasan strategis wisata bahari, Sehingga wisatawan lokal, nasional dan internasional, datang berkunjung ke Jepara.

Zamroni Lestiaza Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) kabupaten jepara dalam konfirmasi diruang kerjanya menuturkan, ” Pariwisata bukan Destinasi saja yang dijual, Tapi meliputi berbagai sektor , Sisi kerajinan, Sisi kuliner, Atraksi budaya kearifan lokal, Juga melibatkan OPD terkait, diantaranya dinas  perhubungan, dinas pertanian dan OPD lainnya, Pariwisata sebagai ladang sektor, atau bisa disebut multiplayer effect karena bisa mengembangkan segala aspek, ” Terang Zamroni Jumat 28/7.
“Dengan pariwisata tumbuh pasti jasa jasa yang lain akan ikut bergerak, Baik transportasi, restoran, hotel, kuliner, kesenian, serta dari segi pertanian, perikanan juga akan membawa dampak.”
“Oleh dasar itu kita tidak bisa melihat perkembangan pariwisata hanya dari sumbangan PAD semata, Sumbangan PAD sifatnya wajib, Tapi bukan hanya pendapatan langsung saja yang diperhitungkan, Karena pendapatan langsung dari retribusi masuk wisata sangat kecil, ” Ucapnya.
” Akan Tetapi Pemkab bisa mendapatkan pendapatan dari sektor wisata yang lain, dari jasa Transportasi, pajak hotel, dan tentunya dengan adanya pariwisata tumbuh berkembang, Akan menghasilkan pekerja pekerja yang tentunya berdampak pada ekonomi masyarakat, Dalam membangun perekonomian masyarakat.”
Ketika sektor pariwisata membaik dan semakin banyak wisatawan yang datang, Tentu peluang usaha akan bisa ditangkap oleh masyarakat baik dikawasan wisata dan diluar kawasan wisata, Dalam memenuhi kebutuhan para wisatawan baik souvenir, oleh oleh dan kebutuhan lainnya, Tinggal masyarakat jeli melihat peluang tersebut, ” Imbuh Zamroni.
“Jepara sudah ditetapkan sebagai kawasan strategis wisata bahari, karena banyak sekali wisata bahari yang ada di jepara, Salah satunya karimun jawa sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.
“Seperti perkembangan di karimunjawa selama 10 tahun terakhir, sudah banyak dibangun hotel, restauran dan cafe. Hampir tidak ada warga karimunjawa yang menganggur, Semua dapat berusaha, Semua karena Sektor Pariwisata, Dan karimunjawa sendiri sudah ditetapkan sebagai taman nasional laut, dengan potensi alam bawah lautnya natural dan luar biasa keindahannya, ” Tutur Zamroni.
” Jadi jangan hanya melihat pariwisata dari segi pendapatan langsung, Karena membutuhkan waktu, Apalagi obyek wisata yang dikelola oleh pemda sifatnya bukan bisnis oriented, Tidak berorientasi pada bisnis.”
” Lebih lanjut Zamroni mengatakan, “Ketika pemerintah sudah menetapkan pariwisata sebagai salah satu sektor prioritas, sebagai pemicu untuk berkembangnya sektor yang lain kami sangat perlu dukungan, Dukungan baik dari sisi kebijakan maupun dari segi anggaran, ” Jelas Zamroni.
” Zamroni mengajak Stakeholder untuk bersama sama membenahi, Karena pariwisata tidak hanya diobyek wisata saja, Jalan dan transportasi harus juga mensupport, Kebersihan juga harus diperhatikan, Ketika semua sudah baik pastinya akan memberikan banyak peluang bagi para Pengusaha , Misalnya para pengusaha tersebut bisa membangun hotel, cafe, restauran dan lain lain.”
“Yang harus di targetkan saat ini dan dicari solusi bersama adalah bagaimana caranya agar wisatawan betah dilokasi wisata dan tidak hanya sekedar singgah sesaat, Jadi harus dapat menyajikan sesuatu yang unik dan berkesan, Yang sifatnya berkaitan dengan kearifan lokal budaya jepara, ” Pungkas Kadis Parbud menutup pembicaraan. (once)