tribunjepara.com – Jepara, Dari pantai Bobby Karimunjawa pada hari Jumat (6/5-2022) jam 14.00 WIB dilakukan start 90 Kilometer Java Sea Swim.
Untuk mempromosikan potensi pariwisata di Jepara serta kampanye pentingnya menjaga lingkungan yang bebas sampah plastik, Gentiel Gillen (Swedia), Lorenz Gillen (Belgia) dan Khalid Mahalatti (Denmark) melakukan aksi berenang menyeberangi lautan dari Karimunjawa menuju Jepara.
Direncanakan 3 perenang ini akan sampai ke Jepara Minggu (8/5-2022) jam 12.00 WIB di Ocean View pantai Tegalsambi Jepara.
Dengan adanya aksi tersebut, Kawali Jepara melalui ketuanya Tri Hutomo yang sempat turut diskusi hari Sabtu (7/05/2022) di Hotel Ocean View sangat meng’apreseasi atas aksi out of the box dan kampanye tersebut.
Ini adalah aksi kepedulian yang riil dan sangat berani, tidak main-main dalam mempersiapkan, mengingat Jarak Karimunjawa – Jepara sekitar 90 km yang direncanakan akan ditempuh selama kurang lebih 50 jam.
Seperti kita ketahui bahwa sampah plastik adalah faktor utama penyebab kerusakan ekosistem di laut.
Dampak langsung dari sampah plastik yang mencemari laut dapat dilihat banyaknya kasus dimana banyak organisme laut yang mati akibat menelan sampah plastik.
Selain itu dampak secara tidak langsung yang ditimbulkan sampah plastik mampu mengakibatkan kerusakan terumbu karang diperairan Jepara khususnya Karimunjawa yang merupakan wisata bahari unggulan nasional.
Terumbu karang berfungsi sebagai habitat bagi organisme lain, oleh karena itu keberadaan terumbu karang sangat berpengaruh terhadap kehidupan organisme laut yang lain.
Selain merusak terumbu karang, sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik dapat mengeluarkan gas metana dan etilena yang menyebabkan pemanasan global yang akan mengakibatkan meningkatnya suhu dan keasaman air laut, yang berdampak pada populasi fitoplankton yang berperan dalam menjaga kadar oksigen di laut serta mendinginkan suhu bumi dengan cara mengeluarkan suatu komponen sulfur.
Dari beberapa kasus kerusakan ekosistem laut yang disebabkan oleh sampah plastik, sebaiknya pemerintah segera melakukan evaluasi dan pembenahan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang semakin parah di perairan Jepara.
Pemerintah bisa melakukan edukasi kepada masyarakat dari hulu sampai hilir tentang dampak sampah plastik terhadap lingkungan.
Karena biota-biota laut pun sudah cukup menderita akibat ulah manusia yang tidak bertanggungjawab padahal manusia masih membutuhkan ekosistem laut sebagai sumber rezeki.
Oleh karena itu, mulai dari sekarang mari bersama-sama berkomitmen mengurangi penggunaan plastik yang bisa merusak lingkungan dan jagalah lingkungan disekitar kita, “Terang Tri Hutomo.
Ditempat berbeda, Farah El Firajun, Ketua Garnita Malahayati menyampaikan,” Langkah heroic tiga perenang tersebut terdorong keinginnya untuk meng’kampanyekan lingkungan bebas sampah plastik, utamanya di kawasan lautan dan pantai, ” Papar Farah.
“Disamping itu Juga untuk mempromosikan pariwisata bahari di Jepara dan Jawa Tengah,” ujar Farah El Firajun AG yang juga owner Ocean View Hotel Jepara.
“Mereka ingin melakukan sesuatu untuk Indonesia dengan mempromosikan keindahan laut dan sekaligus menjaganya agar tetap bersih, Juga mengkampanyekan kebersihan laut dan wilayah pantai. ”
“Even ini juga diharapkan menjadi motivasi bagi atlet renang Jepara untuk juga mengembangkan renang di luar kolam atau open water. ”
“Ini potensial sebab Jepara adalah daerah yang memiliki wilayah pantai yang luas dan indah,” Pungkasnya. (Once)